Total negara yang diperingkat 125 negara. Berikut 12 negara teratas.
(utepprintstore.com)
VIVAnews - Di negara maju, tolak ukur tingkat kesejahteraan penduduk berganti menjadi bagaimana diet yang dilakukan penduduknya.
Dikutip dari laman Business Insider, Rabu 29 Januari 2014, organisasi kemanusiaan Oxfam, bersama World Health Organization (WHO), The Food and Agricultural Organization (FAO), dan International Labor Organization (ILO), melakukan penelitian untuk mengetahui negara-negara yang memiliki gizi paling berlimpah dan melakukan diet.
Mereka kemudian membuat peringkat 125 negara yang didasarkan pada berapa banyak makanan yang seharusnya dimakan (ini untuk menentukan tingkat kekurangan gizi dan kegemukan pada anak), keterjangkauan makanan (diukur dari tingkat harga makanan dengan barang lain dan volatilitas harga pangan dari waktu ke waktu), dan kesehatan penduduk (seperti diabetes dan obesitas).
Dari penelitian tersebut disimpulkan negara-negara Eropa mendominasi daftar dengan diversifikasi diet tinggi dan volatilitas harga pangan yang rendah. Sementara itu, negara-negara Afrika memiliki peringkat yang rendah.
Berikut adalah daftar negara-negara terbaik berdasarkan ketersediaan makanan sehat.
1. Belanda
Belanda memiliki nilai tertinggi di dunia untuk ketersediaan makanan sehat. Hanya 6,3 persen dari jumlah penduduknya yang menderita diabetes. Negara ini berhasil menjalankan diet rendah karbohidrat nasional.
Sebanyak 100 persen penduduk Belanda memiliki akses ke air bersih, dan meskipun volatilitas harga makanan cukup tinggi, tetapi ketersediaan makanan relatif terjangkau.
2. Prancis
Hanya 6,8 persen dari jumlah penduduknya yang menderita diabetes, dan 18,2 persen yang dianggap obesitas.
100 persen penduduk Prancis memiliki akses ke air yang tidak tercemar, dan 29 persen penduduknya melakukan diet rendah karbohidrat dengan mengonsumsi sereal, biji-bijian, dan umbi-umbian.
3. Swis
Inflasi harga makanan di Swis sangat stabil dan 24 persen dari jumlah penduduknya melakukan diet rendah karbohidrat.
Dikutip dari laman Business Insider, Rabu 29 Januari 2014, organisasi kemanusiaan Oxfam, bersama World Health Organization (WHO), The Food and Agricultural Organization (FAO), dan International Labor Organization (ILO), melakukan penelitian untuk mengetahui negara-negara yang memiliki gizi paling berlimpah dan melakukan diet.
Mereka kemudian membuat peringkat 125 negara yang didasarkan pada berapa banyak makanan yang seharusnya dimakan (ini untuk menentukan tingkat kekurangan gizi dan kegemukan pada anak), keterjangkauan makanan (diukur dari tingkat harga makanan dengan barang lain dan volatilitas harga pangan dari waktu ke waktu), dan kesehatan penduduk (seperti diabetes dan obesitas).
Dari penelitian tersebut disimpulkan negara-negara Eropa mendominasi daftar dengan diversifikasi diet tinggi dan volatilitas harga pangan yang rendah. Sementara itu, negara-negara Afrika memiliki peringkat yang rendah.
Berikut adalah daftar negara-negara terbaik berdasarkan ketersediaan makanan sehat.
1. Belanda
Belanda memiliki nilai tertinggi di dunia untuk ketersediaan makanan sehat. Hanya 6,3 persen dari jumlah penduduknya yang menderita diabetes. Negara ini berhasil menjalankan diet rendah karbohidrat nasional.
Sebanyak 100 persen penduduk Belanda memiliki akses ke air bersih, dan meskipun volatilitas harga makanan cukup tinggi, tetapi ketersediaan makanan relatif terjangkau.
2. Prancis
Hanya 6,8 persen dari jumlah penduduknya yang menderita diabetes, dan 18,2 persen yang dianggap obesitas.
100 persen penduduk Prancis memiliki akses ke air yang tidak tercemar, dan 29 persen penduduknya melakukan diet rendah karbohidrat dengan mengonsumsi sereal, biji-bijian, dan umbi-umbian.
3. Swis
Inflasi harga makanan di Swis sangat stabil dan 24 persen dari jumlah penduduknya melakukan diet rendah karbohidrat.
Hanya 17,5 persen dari
jumlah penduduknya yang menderita diabetes dan 100 persen dari penduduk
Swis memiliki akses yang aman ke air bersih.
4. Denmark
Sebanyak 28 persen dari jumlah penduduknya melakukan diet rendah karbohidrat. Sebanyak 100 persen dari penduduk Denmark memiliki akses yang aman ke air bersih.
Hanya 8,9 persen dari jumlah penduduknya yang menderita diabetes, dan 18,2 persen yang dianggap obesitas.
5. Swedia
Sebanyak 18,6 persen dari jumlah penduduk Swedia menderita obesitas dan 8,8 persen yang menderita diabetes.
Diversifikasi diet penduduk Swedia tinggi, 28 persen penduduknya mengonsumsi makanan rendah karbohidrat. Sebanyak 100 persen dari penduduk Swedia memiliki akses yang aman ke air bersih.
6. Austria
Austria memiliki tingkat penderita diabetes yang rendah, hanya 7,1 persen dari jumlah penduduknya.
Hanya 27 persen dari penduduknya yang masih mengonsumsi karbohidrat berat. Sebanyak 100 persen dari penduduk Austria memiliki akses yang aman ke air bersih.
7. Belgia
Sebanyak 100 persen dari penduduk Belgia memiliki akses yang aman ke air bersih. Selanjutnya, 27 persen penduduk melakukan diet dengan mengonsumsi sereal, biji-bijian, dan umbi-umbian.
Sebanyak 22,1 persen dari jumlah penduduknya yang menderita obesitas, dan 4 persen yang dianggap kekurangan gizi.
8. Irlandia
35 persen dari jumlah penduduk Irlandia sudah diet makanan rendah karbohidrat. Sebanyak 25,1 persen dari jumlah penduduknya yang menderita obesitas, dan 4 persen yang dianggap kekurangan gizi.
9. Italia
Italia terkenal dengan makanan yang kaya karbohidrat seperti pizza dan pasta. 33 persen dari jumlah penduduknya sudah melakukan diet rendah karbohidrat
Sebanyak 100 persen penduduk Italia memiliki akses ke air bersih. Volatilitas inflasi harga pangan di negara itu cukup rendah.
10. Portugal
Sebanyak 24 persen penduduk Portugal dianggap obesitas, dan 7,9 persen dari jumlah penduduknya menderita diabetes.
11. Luksemburg
Sebanyak 100 persen penduduk Luksemburg memiliki akses yang aman ke air bersih dan volatilitas inflasi harga pangan di negara itu relatif rendah.
Hanya 26 persen dari jumlah penduduknya yang dianggap obesitas.
12. Australia
Inflasi harga pangan di Australia relatif stabil, dan tidak ada anak-anak di negeri Kanguru itu yang dianggap kekurangan berat badan. Sebanyak 100 persen penduduk Australia memiliki akses yang aman ke air bersih. (art)
4. Denmark
Sebanyak 28 persen dari jumlah penduduknya melakukan diet rendah karbohidrat. Sebanyak 100 persen dari penduduk Denmark memiliki akses yang aman ke air bersih.
Hanya 8,9 persen dari jumlah penduduknya yang menderita diabetes, dan 18,2 persen yang dianggap obesitas.
5. Swedia
Sebanyak 18,6 persen dari jumlah penduduk Swedia menderita obesitas dan 8,8 persen yang menderita diabetes.
Diversifikasi diet penduduk Swedia tinggi, 28 persen penduduknya mengonsumsi makanan rendah karbohidrat. Sebanyak 100 persen dari penduduk Swedia memiliki akses yang aman ke air bersih.
6. Austria
Austria memiliki tingkat penderita diabetes yang rendah, hanya 7,1 persen dari jumlah penduduknya.
Hanya 27 persen dari penduduknya yang masih mengonsumsi karbohidrat berat. Sebanyak 100 persen dari penduduk Austria memiliki akses yang aman ke air bersih.
7. Belgia
Sebanyak 100 persen dari penduduk Belgia memiliki akses yang aman ke air bersih. Selanjutnya, 27 persen penduduk melakukan diet dengan mengonsumsi sereal, biji-bijian, dan umbi-umbian.
Sebanyak 22,1 persen dari jumlah penduduknya yang menderita obesitas, dan 4 persen yang dianggap kekurangan gizi.
8. Irlandia
35 persen dari jumlah penduduk Irlandia sudah diet makanan rendah karbohidrat. Sebanyak 25,1 persen dari jumlah penduduknya yang menderita obesitas, dan 4 persen yang dianggap kekurangan gizi.
9. Italia
Italia terkenal dengan makanan yang kaya karbohidrat seperti pizza dan pasta. 33 persen dari jumlah penduduknya sudah melakukan diet rendah karbohidrat
Sebanyak 100 persen penduduk Italia memiliki akses ke air bersih. Volatilitas inflasi harga pangan di negara itu cukup rendah.
10. Portugal
Sebanyak 24 persen penduduk Portugal dianggap obesitas, dan 7,9 persen dari jumlah penduduknya menderita diabetes.
11. Luksemburg
Sebanyak 100 persen penduduk Luksemburg memiliki akses yang aman ke air bersih dan volatilitas inflasi harga pangan di negara itu relatif rendah.
Hanya 26 persen dari jumlah penduduknya yang dianggap obesitas.
12. Australia
Inflasi harga pangan di Australia relatif stabil, dan tidak ada anak-anak di negeri Kanguru itu yang dianggap kekurangan berat badan. Sebanyak 100 persen penduduk Australia memiliki akses yang aman ke air bersih. (art)
0 comments:
Posting Komentar