Sego Macan, Kuliner nikmat jalanan Yogyakarta yang wajib dicoba.
Lupakan
sejenak Gudeg, Soto, Bakmi Jowo, Oseng-oseng mercon dan Nasi Kucing
Angkringan. Ada sepotong kenikmatan rasa Yogyakarta lainnya yang harus
dicoba dan dijamin tak kalah membuat ketagihan, yakni Sego Macan.
Namanya
memang unik dan membuat penasaran. Tapi jangan berfikir ini adalah
makanan untuk macan, bukan juga olahan daging harimau. Sepintas makanan
ini seperti nasi kucing dalam porsi yang lebih banyak. Meskipun demikian
soal rasa Sego Macan juga jauh lebih kaya dibanding sekepal nasi kucing
di angkringan biasa.
Tak
tahu pasti seperti apa dan kapan sejarah Sego Macan dimulai. Yang pasti
saat ini sudah ada beberapa kedai atau angkringan Sego Macan
bermunculan meski jumlahnya tidak sebanyak angkringan nasi kucing. Sego
Macan lazim dijumpai di malam hari.
Warung Koboi Mas Peno di Jalan Kaliurang Km. 5, Sleman menyajikan Sego Macan.
Beberapa
tempat penyaji Sego Macan yang cukup ramai dan banyak dikenal ada di
Jalan Mataram dan Deresan Selokan Mataram. Tapi jika ingin menikmati
Sego Macan yang murah, nikmat sekaligus mengenyangkan datanglah ke
Warung Koboi Mas Peno di Jalan Kaliurang Km. 5. Dari perempatan MM UGM
berjalanlah 1 km ke utara. Di tengah keramaian Jalan Kaliurang warung
ini berada tepat di trotoar jalan. Sebuah gerobak dengan spanduk kuning
menutupi bagian depannya menjadi penanda.
Pembeli sedang memilih lauk untuk dibakar atau digoreng menemani Sego Macan (27/1/2014).
Melihat
Warung Koboi Mas Peno kita tidak akan menemukan banyak perbedaan dengan
angkringan nasi kucing. Yang membedakan adalah adanya 3 panci besar di
atas gerobak yang masing-masing berisi potongan tahu dan tempe yang
dimasak semur dengan sedikit kuah, sambal goreng teri dan kuah kuning
bumbu bakar. Sementara itu menu lainnya nyaris sama dengan angkringan.
Ada sate telur, sate usus, kepala dan ceker ayam serta aneka gorengan.
Tapi ada juga yang menarik yang tak banyak dijumpai di angkringan biasa
yakni potongan daging ayam dan telur mentah yang siap digoreng.
Tiga
panci besar berisi sambal goreng teri, semur tahu dan tempe serta kuah
bumbu kuning menjadi pelengkap Sego Kucing selain lauk sate telur, sate
usus, gorengan dan ayam.
Menikmati
Sego Macan di sini berbeda dengan santap di angkringan. Pembeli yang
datang dipersilakan mengambil piring untuk meletakkan lauk yang dipilih.
Kali ini saya memilih dada sayap ayam, sate usus dan 2 gorengan tempe.
Dada sayap ayam saya minta untuk digoreng sementara satu usus dan
gorengan tempe saya pesan untuk dibakar sebentar dengan bumbu kecap. Piring
berisi lauk tersebut kemudian diletakkan di pinggir gerobak untuk
mengantri dimasak. Jangan lupa sebutkan permintaannya apakah digoreng
atau dibakar. Selanjutnya tinggal menunggu sambil duduk lesehan
beratapkan langit.
Beberapa piring berisi lauk Sego Macan mengantri untuk digoreng atau dibakar.
Unik, semua lauk tidak digoreng dan dibakar menggunakan kompor melainkan dengan tungku arang.
Ayam pesanan saya pun digoreng di atas arang membara.
Menikmati
Sego Macan di tempat ini juga harus bersabar karena pesanan dan lauk
yang kita pilih paling cepat akan siap dalam 30 menit atau lebih jika
sedang ramai. Hal itu karena semua lauk digoreng dan dibakar menggunakan
tungku arang, bukan kompor gas.
Banyaknya pesanan lauk yang antri untuk dibakar atau digoreng membuat
Sego Macan disiapkan agak lama. Sambil menunggu kita bisa menikmati
suasana Jalan Kaliurang yang ramai oleh lampu kendaraan dan etalase
toko.
Di
atas piring dengan alas kertas Sego Macan pesanan saya lengkap dengan
lauk ayam goreng, sate usus dan gorengan tempe yang dibakar dengan bumbu
kecap.
Nasi yang gurih berkat siraman bumbu kuning berpadu nikmat dengan ayam yang empuk dan lauk bakar yang pas manisnya.
Sambal goreng teri yang lumayan pedas bisa diaduk dengan nasi untuk menambah rasa.
Setelah
hampir 40 menit akhirnya Sego Macan pesanan saya siap. Nasinya masih
hangat dengan uap yang menerbangkan aroma lauk yang dibakar. Tercium
juga jejak aroma bumbu kuning yang biasa digunakan untuk mengungkep
ayam.
Porsi
nasinya cukup banyak, mungkin setara dengan 5 kepal nasi kucing.
Sedikit warna kuning di atasnya menandakan nasi disiram dengan bumbu
kuning. Selanjutnya
ada beberapa potong tahu dan tempe yang dimasak semur, rasanya lumayan
manis. Sementara sambel goreng terinya dituangkan di pinggir nasi.
Sambal gorengnya terkenal pedas oleh karena itu selalu diletakkan di
pinggir agar pembeli yang tidak suka pedas mudah untuk menyisihkannya.
Gerobak sederhana yang menyajikan sajian Sego Macan istimewa.
Suasana malam Jalan Kaliurang menjadi teman menikmati Sego Macan.
Satu
demi satu suapan tandas dengan cepat. Nasinya yang pulen bercampur rasa
dengan gurihnya bumbu kuning dan manisnya tahu serta tempe. Sedikit
diaduk dengan sambal goreng teri sensasi pedas bisa meningkatkan selera.
Sego
Macan makin sempurna dinikmati bersama sepotong ayam goreng yang masih
panas. Ditambah dengan sate usus dan tempe goreng yang dibakar dengan
arang. Aroma panas dan manis bumbu kecapnya benar-benar padu dengan gurihnya nasi dan ayam. Satu porsi Sego Macan pun sempurna mengenyangkan sekaligus memuaskan lidah.
Soal harga tak kalah istimewa. Satu
porsi sego macan dengan nasi setara 5 kepal nasi kucing lengkap dengan
sambal goreng teri, ditambah sepotong ayam goreng, 1 sate usus, 2 tempe
bakar dan segelas teh hangat hanya dihargai Rp. 10.500. Harga
yang sangat murah karena jika makan dengan porsi yang sama di angkringan
nasi kucing harganya pasti lebih mahal. Tak heran jika setiap Sego
Macan di Warung Koboi Mas Peno ini selalu ramai dikunjungi pembeli yang
kebanyakan anak muda. Bahkan saat baru buka pukul 18.30 pun sejumlah
pembeli sering sudah berdatangan untuk mengantri lauk yang akan dibakar
atau digoreng.
Bukan nasi kucing porsi besar, Sego Macan adalah sajian yang rugi jika dilewatkan. Selamat mencoba dan bersiaplah ketagihan.
0 comments:
Posting Komentar