Kuala Lumpur Smart Tunnel adalah Terowongan yang dibangun tepat dibawah
kota Kuala Lumpur. Pembangunan terowongan yang kemudian diberi nama
smart tunnel ini tujuan utamanya adalah mengatasi banjir ibu kota
Malaysia. Kemudian dikembangkan untuk berbagai jenis keperluan seperti
terowongan untuk LRT (Light Trainsport Railway), Jalan tol, hingga yang
dipergunakan untuk hybrid (jalan tol sekaligus untuk pengendali banjir.
Kebijakan membangun teknologi ini merupakan hal yang luar biasa,
mengingat biaya yang dihabiskan mencapai 3,9 triliun serta kemungkinan
kesalahan penghitungan dan analisa para teknisi.
Terowongan yang dibangun tepat dibawah kota Kuala Lumpur. terowongan
serba guna (multi purpose) yang dimulai dari dalam kota hingga mendekati
Kuala Lumpur International Airport (KLIA) melalui Seremban Expressway
yang diberi nama Stormwater Management and Road Tunnel (SMART).
Terowongan itu terdiri dari 2 komponen yaitu Terowongan Banjir
(Stormwater Tunnel) sepanjang 9,7 km (6 mil) dan Terowongan Kendaraan
(Motorway Tunnel )sepanjang 4 km (2,5 mil) dengan 4 lajur yangbersusun
dua (double-deck).
Jadi uniknya terowongan itu selain berfungsi untuk mengalirkan banjir
bandang (flash flood) ke sungai juga dipakai untuk lalulintas kendaraan
kecil (terlarang bagi sepeda motor dan kendaraan berat) dengan dipungut
bayaran hanya untuk penumpangnya saja. Dalam kondisi normal terowongan
dipakai untuk arus lalulintas kendaraan, sedangkan dalam kondisi banjir
besar terowongan segera ditutup untuk lalulintas kendaraan dan baru
dibuka kembali setelah 48 jam berlalu
Dalam standart operasinya, ada tiga mode pengoperasian Smart Tunnel.
Ketika kondisi hujan normal maka Smart Tunnel akan dialiri air pada
bagian lantai pertama saja, arus transportasi tetap digunakan. Ketika
terjadi Hujan dalam tingkat tinggi maka seluruh lantai pada Smart Tunnel
akan difungsikan sebagai saluran air.
Terowongan dilengkapi dengan control room yang canggih dengan menerapkan
sistem terbaru dalam manajemen operasi, pengawasan dan pemeliharaan
dari SMART System. Untuk sistem ventilasi dibuat lubang ventilasi setiap
interval 1 km dan air fresh injector untuk memasukkan udara segar
kedalam terowongan dari fan yang dipasang diluar terowongan. Dalam
terowongan terdapat alat pemadam kebakaran, telekomunikasi dan peralatan
pemantau setiap jarak 1 km. Masa konstruksi terowongan itu berlangsung 4
tahun, dimulai pada tahun 2003 dan selesai tahun 2007 dengan
menggunakan metode pengeboran tanah menggunakan alat TBM (Tunnel Boring
Machine).
Terbukti setelah beroperasi terowongan tersebut dapat membebaskan
puluhan kali kota KL dari banjir besar yang melandanya sehingga kota KL
berani mengklaim sebagai satu-satunya kota didunia yang bebas banjir.
Langkah keberhasilan Malaysia kiranya dapat menjadi contoh bagi kita
dalam mengatasi masalah banjir yang tidak pernah selesai. Semoga saja
suatu saat kota-kota langganan banjir di indonesia bisa memiliki
teknologi untuk mengatasi banjir.
Proses Pembangunannya nih
0 comments:
Posting Komentar